SERAT-SERAT JAWA KUNA GOLONGAN YANG KE-6

SERAT-SERAT  JAWA KUNA GOLONGAN YANG KE-6
Golongan ini hampir sama dengan golongan yang ke-10, yaitu :
1.      Nama ratu, yang disebut sambungan dri nama lainnya
2.      Waktu atau angka tahun
3.      Lawan bahasa
4.      Serat jawa kuna yang lebih tua
5.      Menceritakan apa yang ada di tanah jawa
Brahmanandapurana, mawi sekar
Jadi dalam bab ini menceritakan lawan bahasa juga ada serat bahasa yang ke-6. Di dalam Brahmananpurana, ada seorang ratu yang sudah tua bernama Sang Sri Prakretiwiraja, tidak ada barang-barang yang lain, yang bisa dipakai oleh Sang Sri Praketiwiraja.
Serat Brahmanandapurana sudah pernah diceritakan dengan menggunakan bahasa latin oleh Prof. J. Gonda, bersama Serat Brahmanandapurana dengan bahasa Gantjar.
Kunjarakarna, mawi sekar
Serat ini adalah serat yang dimilki oleh agama Budha-Mahayana. Jadi seperti serat Sang Hyang Kamahayanikan. Di dalam serat ini penataan bahasa-bahasanya sangat bagus sehingga mudah untuk di pahami.
Nagarakertagama, mawi sekar
Serat ini menceritakan keadaan di Majapahit dengan berdirinya Prabu Hayam Wuruk raja di tanah Jawa berdiri pada tahun 1272-1311 (1350-1389 tahun Masehi). Sebagian besar serat ini adalah serat yang diambil dari tanah Balambangan, lalu kembali dan singgah di Singasari (Tumapel).
Di serat yang sebelumnya Serat Nagarakertama, cerita Majapahit iu khususnya ada di serat-serat babad Jawa. Serat Nagarakertagama itu kidung-kidungnya bagus dan bahasanya juga bagus. Nama tersebutdibuat oleh Sang Prapanja di tahun 1287 Caka (1365 tahun Masehi).  


0 Responses

Posting Komentar