kapustakan jawi

1.     Bhismaparwa
Merupakan cerita dari mahabarata, mulai dari perang Baratayuda. Didalam Bhismaparwa petikan dari serat Bhagawadgita. Serat Bhismaparwa ini diceritakan sebagian dengan bahasa Belanda dengan Prof. Dr. J. Gonda.

2.    Asramawasanaparwa
Merupakan bagian cerita Mahabarata. Menceritakan setelah perang baratayuda. Sang Destarastra dijadikan ratu di Negara Ngastina, 15 tahun lamanya. Semua itu untuk menolongnya karena putra-putra serta keluarganya telah tiada(meninggal) semua.
Para pandawa sujud, berbakti,  jangan sampai sang Dhastarastra mengingat akan putra-putra, serta keluarganya yang telah meninggal. Tetapi sang Bima yang gregetan, lalu datang menemui sang Dastarastra, sebab keingat perbuatan sang Doryudana, yang telah membuatnya susah, dan malu. Jikalau tidak ada orang, sang Dastarastra dipindahkan dan suka di bangga-banggakan oleh orang yang sudah pernah disakiti . bersama sang Dastarastra                    ,kemudian pamitan dengan Prabu Yudistira dan pergi ke    di wana. Kemudian berangkat, dengan Arja Widura, Dewi Gandari, serta Dewi Kunti. Di dalam  ada patapan yang pernah didatangi oleh para Pandawa, tetapi  tidak lama kemudian ia meninggal, begitu juga pengikutnya.

3.    Mosalaparwa
Merupakan bagian ke 16 dari cerita Mahabarata. Menceritakan para Wresna serta Jadu, Santana di Madura-Dwarawati ;menceritakan juga ketika meninggalnya prabu Baladewa serta Prabu Kresna. Pada suatu hari, sang Narada serta para resi malah mendatangi Dwarawati. Ketika itu sang Samba dijadikan putrid, dijadikan istri sang Babhru (Arja Prabu) kemudian ditanyakan oleh sang pendeta, besok ketika punya anak, keluar laki-laki apa perempuan. Sang Pendeta berkata ketika dibuat mainan,marah dan berkata : besok metu goda yang membunuh kalian semua, (mosala : goda). 
Sang Baladewa tapa dan didatangi sang Kresna, sang Baladewa sakit keras dan kemudian meninggal. Kemudian ada naga keluar dari mulutnya sang Baladewa; naga kemudian datang menjemput naga-naga yang lain. Batara Kresna kemudian tapa di pohon-pohonan, kena panahnya djuru ambebedag, dan meninggallah ia.semua yang ada di Dwarawati kemudian pada meninggal atau pada tapa di wana.

4.    Prasthanikaparwa
Merupakan bagian ke 17 dari cerita Mahabarata. Dalam buku ini diceritakan bagaimana Sang Pandawa         ratu sang Parikesit di Ngastina, dimong Begawan Krepa, para pandawa tapa ninggal keprabon. Ada sagewon yang ikut. Sang Parikesit serta Bala juga ikut, namun kemudian pulang ke keraton.
Para Pandawa melanjutkan perjalanansampai saganten. Sang Hyang Agni datang, menyuruh sang Arjuna datang untuk     diseganten. Kemudian melanjutkan perjalanan urut pasisir, kemudian naik ke gunung Himalaya, keluar Eganten wedi. Sang Dropadi ada disana rebah, meninggal; kemudian sang Sahadewa, Nakula, Arjuna, WErkudara juga rebah, meninggal.
Batara Indra mengeluarkan sang yudistira masuk surge. Sang  yudistira juga mau menyerahkan Segawon. Segawon badar menjadi Batara Darma. Kemudian Yudistira masuk surge. Tetapi disana tidak bertemu dengan raji-raji dan dewi Dropadi, sang Yudistira mencari, dan kumpul dengan saudara-saudaranya di neraka.

0 Responses

Posting Komentar